harga burung pelatuk, jenis burung pelatuk, makanan burung pelatuk, burung pelatuk sampit, suara burung pelatuk, burung pelatuk bawang, burung pelatuk ulam, burung pelatuk beras, pelatuk, burung pelatuk, cara merawat burung pelatuk

Profil Burung Pelatuk - Burung pelatuk atau Woodpecker dikenal dengan kebiasaannya yang suka mematuk batang pohon untuk menemukan serangga yang hidup diantara celah-celah kulit pohon, dan bisa juga untuk menggali rongga sarangnya. Ada lebih dari 180 spesies burung pelatuk, dan semuanya itu merupakan keluarga Picidae.

Burung pelatuk suka memakan serangga, buah-buahan, biji-bijian dan bahkan kacang-kacangan. Burung ini merupakan jenis burung yang kuat, paruh runcingnya bertindak baik sebagai pahat dan linggis untuk menghilangkan kulit pepohonan dan menemukan serangga yang bersembunyi di celah-celahnya.

Pelatuk mempunyai lidah yang panjang hingga empat inci dengan zat seperti lem pada ujung lidahnya yang digunakan untuk menangkap serangga-serangga tersebut.

Burung pelatuk tersebar diberbagai belahan dunia, dan jumlah populasinya secara keseluruhan tidak diketahui dengan pasti. Pelatuk bisa ditemukan di daerah hutan di seluruh dunia, kecuali di negara Australia.

Kebanyakan burung mempunyai satu jari kaki yang mengarah kebelakang dan tiga jari lainnya mengarah ke depat pada setiap kakinya, lain halnya dengan pelatuk yang mempunyai dua jari kaki ke arah belakang dan dua jari ke arah depan. Semua jari burung pelatuk mempunyai cakar yang sangat tajam Formasi jari kaki burung pelatuk disebut dengan kaki 'Zygodactal".

Beberapa spesies pelatuk akan mematuk di pohon-pohon untuk berkomunikasi dengan pelatuk lain dan itu sebagai bagian dari perilaku pacaran burung pelatuk. Burung pelatuk sendiri diperkirakan mampu mematuk sampai 8.000-12.000 kali per harinya.

Musim kawin dan reproduksi, burung pelatuk bervariasi dan itu tergantung dari spesiesnya sendiri. Mereka rata-rata bisa memproduksi empat telur setiap bertelur.

Burung pelatuk betina dan jantan akan bekerjasama untuk menggali sebuah rongga di pohon yang mereka gunakan untuk sarang dan menetaskan telurnya selama sekitar dua minggu. Saat telur menetas, anak pelatuk tidak bisa melihat dan belum memiliki bulu. Dan salah satu induknya akan membawa makanan ke sarang, sementara itu indukan satunya akan tetap menjaganya. Anakan burung pelatuk umumnya meninggalkan sarangnya setelah mereka berusia 25030 hari.

Back to Homepage
Sumber : binatang.web.id

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah menyimak artikelnya, silahkan berikan komentar anda terkait ini...

 
Media Burung Indramayu © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top