Media Burung Indramayu: Piala Wali Kota

Lomba Burung Berkicau Piala Wali Kota Yogyakarta: Lebih dari 500 Peserta

<p style="text-align: center;"><img alt="Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta - Ratusan Peserta Ikuti Lomba Burung Berkicau Piala Wali Kota Yogyakarta ke-11" loading="lazy" src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Portal%20Berita%20Pemerintah%20Kota%20Yogyakarta%20-%20Ratusan%20Peserta%20Ikuti%20Lomba%20Burung%20Berkicau%20Piala%20Wali%20Kota%20Yogyakarta%20ke-11" style="width:80%; height:auto; border-radius: 10px;"/></p><br/>
<p>Lebih dari 500 pecinta burung kicau memadati Halaman Ramayana Balet Purawisata pada Minggu (20/10/2024) untuk mengikuti Lomba Burung Berkicau Piala Wali Kota Yogyakarta ke-11. Acara ini menjadi wadah bagi para penghobi untuk menyalurkan bakat dan mempererat tali silaturahmi.</p>
<div style="position: relative; padding-bottom: 56.25%; height: 0; overflow: hidden; max-width: 100%; margin: 20px 0;">
<iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" src="https://www.youtube.com/embed/OdZM_le7-zY" style="position: absolute; top: 0; left: 0; width: 100%; height: 100%;" title="YouTube video player">
</iframe>
</div>

<h2>Semarak Lomba Burung Berkicau Piala Wali Kota Yogyakarta ke-11</h2>
<p>Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Pelestari Burung Indonesia (PBI) sukses menyelenggarakan Lomba Burung Berkicau Piala Wali Kota Yogyakarta ke-11. Lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai upaya pelestarian keanekaragaman burung di Indonesia.</p>
<h3>Jenis Burung dan Kelas yang Dilombakan</h3>
<p>Berbagai jenis burung kicau meramaikan lomba, mulai dari Murai Batu, Cucak Hijau, Kacer, Cendet, Kenari, Cucak Rowo, hingga Anis Merah. Burung-burung tersebut bersaing dalam enam kelas yang berbeda, yaitu Kelas Wali Kota, Yogyakarta, Tugu, Malioboro, Tamansari, dan Bintang PBI. Total ada 27 sesi yang dimainkan untuk memperebutkan Piala Wali Kota Yogyakarta ke-11.</p>
<h2>Dukungan Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap Pelestarian Burung</h2>
<p>Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menekankan pentingnya lomba ini sebagai bagian dari upaya pelestarian keanekaragaman burung agar tidak punah. Menurutnya, lomba ini menjadi sarana bagi pecinta burung berkicau untuk berkompetisi, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.</p>
<h3>Manfaat Lomba bagi Masyarakat dan Ekonomi Lokal</h3>
<p>Lomba kicau burung tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media belajar bagi masyarakat tentang teknik penangkaran dan perawatan burung berkicau. Selain itu, lomba ini membuka peluang usaha dalam bidang peternakan burung berkicau, yang bermanfaat bagi ekonomi berkelanjutan. Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak para peserta lomba untuk terus memelihara komunitas yang solid, saling mendukung upaya konservasi, dan mengembangkan potensi ekonomi.</p>
<h2>Partisipasi Peserta dari Berbagai Daerah</h2>
<p>Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, mengungkapkan bahwa Lomba Burung Berkicau Piala Wali Kota Yogyakarta ke-11 diikuti oleh 512 peserta. Peserta tidak hanya berasal dari wilayah Yogyakarta dan kabupaten lain di DIY, tetapi juga dari kota dan kabupaten lain di Jawa Tengah. Lomba ini menjadi komitmen bersama untuk mendukung kegiatan yang mengangkat nilai pelestarian dan berpotensi mendongkrak perekonomian masyarakat, terutama peternak burung, pengrajin sangkar, pedagang pakan, dan kelompok ternak binaan Dinas Pertanian dan Pangan.</p>
<h3>Testimoni Peserta Lomba</h3>
<p>Fiko, salah satu peserta dari Komunitas Burung Berkicau Red Zone Solo, telah menjadi penghobi burung berkicau sejak tahun 2013. Ia menyatakan bahwa tren burung berkicau tidak pernah menurun, bahkan komunitas terus bertambah. Kompetisi di berbagai daerah yang rutin diadakan menambah semangat para penghobi, karena hobi mereka dapat tersalurkan dan menambah teman baru sesama pecinta burung berkicau.</p>
<h2>Kesimpulan</h2>
<p>Lomba Burung Berkicau Piala Wali Kota Yogyakarta ke-11 sukses digelar dengan meriah. Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana pelestarian burung, edukasi masyarakat, dan penggerak ekonomi lokal. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus diadakan untuk menjaga kelestarian burung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.</p>