Komunitas Trucukan - Nama resmi burung merbah cerukcuk / yellow-vented bulbul (pycnonotus goiavier). Tetapi para kicau mania sering menyebutnya dengan sebutan nama burung trukcukan, terucuk, cerocokan atau juga jogjog. Suara oceahan burung ini terdengar klasik, sebagaimana kerabat dekatnya yakni burung cucakrowo (pycnonotus zeylanicus).
Pamornya sempat meredup dalam ajang perlombaan burung kicauan. Tapi dalam beberapa tahun terakhir ini, sudah mulai ada upaya dari para penggemar setianya untuk mendongkrak kembali pamor dari burung trucukan. Hal ini dimulai dari beberapa daerah yang ada di Jawa Tengah, DIY, dan juga Jawa Timur.
Para penggemar trucukan yang ada di Jakarta Raya pun kini melakukan sebuah upaya yang sama. Ini ditandai dengan terbentuknya sebuah Komunitas Trucukan Jakarta Raya (KTJR), pada tanggal 5 Februari 2017.
Embrio KTJR sendiri bermula dari obrolan salah satu grup kicau mania di Facebook. Tokoh-tokoh yang kerapkali berdiskusi antara lain Om Rusdi, Om Didik, Om Ipunk, Om Aguz, Om Ajiz, Om Danang, dan juga Om Umay.
Mereka kemudian bersepakat untuk melakukan kopi darat (kopdar). Setelah beberapa kali melakukan kopdar, muncullah kesepakatan untuk membentuk KTJR.
Om Umay sendiri dipercaya untuk memimpin kepengurusan KTJR periode pertama. Pada periode kedua tahun ini, Om Rusdi juga dipercaya menjadi ketua, sedangkan wakil ketua dipegang oleh Om Apoyz.
KTJR ini memiliki beberapa visi dan misi, antara lain yaitu memperjuangan agar burung trucukan bisa booming kembali di DKI Jakarta. Untuk itulah, mereka melobi sejumlah event organizer (EO) dan juga pemilik gantangan agar mereka mau membuka kelas trucukan.
EO pertama yang didekati yaitu Meruya Enterprise pimpinan Bang Mat Pelor. Lobi berjalan dengan mulus, sehingga Meruya Enterprise pun menjadi EO pertama yang membuka kelas trucukan di wilayah DKI Jakarta.
Kiprah KTJR telah mampu menginspirasi para penggemar burung trucukan lainnya, sehingga muncullah beberapa komunitas-komunitas trucukan di Jabodetabek. Misalnya seperti Solidaritas Trucuk Mania Jakarta (STMJ), Komunitas Trucukan Tangerang (KTT), Trucukan Mania Jakarta (TMJ), Trucukan Jakarta Selatan (TJS), Ropel Mania Jakarta, Ropel Mania Bekasi Raya (RMBR), dan juga Komunitas Trucukan Cibinong Mania (KTCM).
Setelah komunitas trucukan ini makin meluas, beberapa EO pun mulai berani membuka kelas trucukan, baik diminta maupun juga secara sukarela. Kini, dalam waktu yang relatif singkat, terdapat 13 lokasi gantangan di Jabodetabek yang sudah membuka kelas trucukan, yakni:
- New Bravo: Pelataran parkir Carrefour Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
- Pelangi Enterprise: Petukangan Utara, dekat Lapangan Kostrad, Jakarta Selatan.
- Petukangan 24: Jalan H Saidi Raya, Gang Pulo Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.
- The BaCan Enterprise: Jalan Pondok Betuk Raya No 131, Bintaro Sektor 4, Jakarta Selatan.
- Putra Manunggal Enterprise: Jalan Penyelesaian Tomang 4, Kav DKI Meruya Utara, Jakarta Barat.
- Menteng Business Center: Jalan Raya Bekasi Km 25 (Pekarangan Giant Ujung Menteng), Cakung, Jakarta Timur.
- Ciater: Jalan Masjid Ciater, Pondok Sentul, Pamulang, Tangerang.
- Bintang Sampurna: Jalan Bambu Apus, Pamulang (dekat Perumahan Graha), Tangerang.
- Mekar Bird Contest: Tambun (belakang Naga Tambun), Bekasi.
- Taman Limo Enterprise: Belakang MM2100, Bekasi.
- Koko Team: Taman Kebalen, Bekasi.
- Cibedog Enterprise: Jalan Raya Jakarta-Bogor (seberang Carrefour Cibinong City Mall), Bogor.
- Bintang Sadewa Enterprise: Jalan Raya Cibinong, Pasar Induk Cikema (depan pabrik 3M) Bogor.
Jumlah tersebut diperkirakan nantinya akan terus bertambah, mengingat militansi dan juga soliditas para personel dari masing-masing komunitas trucukan, termasuk KTJR.
KTJR, misalnya, sering sekali mendatangi gantangan-gantangan komunitas lain, dengan tujuan untuk menyatukan dan sekaligus mempererat tali silaturahmi antarkomunitas trucukan.
“Kami bersama komunitas lain sebenarnya mengalami kendala yang sama. Penetrasi ke EO-EO agar mau membuka kelas trucukan tidak mudah diterima begitu saja. Beberapa EO menganggap peserta trucukan tidak seramai jenis burung lainnya yang lebih dulu popular,” ucap Om Apoyz selaku wakil ketua KTJR.
Hal ini tentunya berimbas pada kesulitan merekrut orang-orang baru atau orang-orang diluar komunitas untuk ikut menggantang burung trucukan. Jadi memang menjadi PR bagi para komunitas trucukan, bukan hanya di Jabodetabek saja, melainkan juga di daerah lain.
“Kami beserta komunitas trucukan lainnya tetap gencar promo melalui berbagai cara agar banyak EO yang mau membuka kelas trucukan. Semoga mimpi kami agar trucukan bukan hanya sekadar burung kelangenan, tetapi juga bisa memiliki nilai lebih, dapat terwujud,” tuturnya Om Apoyz.
Contact person:
Om Apoyz (0856-9522-2213)
Back to Homepage
Sumber : omkicau.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah menyimak artikelnya, silahkan berikan komentar anda terkait ini...