10 Masalah Umum Burung Cendet dan Cara Mengatasinya

Masalah Umum Burung Cendet dan Cara Mengatasinya - Burung Cendet atau burung Pentet termasuk salah satu jenis burung yang pandai sekali menirukan suara dari burung kicau lain. Maka tidak heran, bila burung yang juga sering dipanggil dengan sebutan nama burung Toet ini sangat mudah untuk dilatih. Tetapi, dibalik kelebihan burung Cendet tersebut, terdapat beberapa masalah-masalah yang membuat sebagian besar para kicau mania frustrasi.

Masalah-masalah yang ditimbulkan pada burung Cendet ini sebenarnya bukan karena ulahnya, melainkan faktor perawatan dan juga faktor usia dari burung Cendet itu sendiri. Ya, jika perawatan yang dilakukan kurang tepat pada burung cendet, maka burung Cendet tersebut akan berperilaku tidak baik. Perilaku tersebut itulah yang dianggap sebagai masalah oleh sebagian banyak yang dialami kicau mania. Hal ini harus ditangani dan segera diatasi agar burung Cendet tidak terbiasa melakukannya.

Baca juga : 8 Dampak Negatif Pemberian Jangkrik pada Burung Cendet

1. Burung cendet suka salto
Masalah yang paling seringkali ditemukan pada burung Cendet adalah suka salto. Kalau di dunia persilatan serta parkour, mungkin gaya salto merupakan teknik yang cukup memukau. Tapi, kalau sudah membicarakan dunia burung, gaya salto termasuk momok yang harus segera ditangani oleh kicaumania. Bagaimana tidak, burung Cendet yang sering suka salto akan membuatnya kurang maksimal dalam acara lomba dan menurunkan kemampuan berkicau.

Penyebab burung Cendet melakukan gaya salto cukup beragam, mulai dari faktor kebiasaan, pola perawatan, dan hingga over birahi. Lantas, bagaimana cara untuk mengatasi Cendet yang suka salto?

  • Mandikan burung Cendet pada malam hari secara rutin.
  • Berikan penghalang disekitar tangkringan yang berupa karet atau tali yang tidak menyakiti tubuhnya.
  • Tangkringan atau tenggeran burung ditambah dan ditata menyilang.
  • Burung Cendet di pindah ke kandang yang ukuran besar seperti kandang aviary.
  • Pakan tambahan (extra fooding) mulai dikurangi agar tidak salto lagi.
  • Berikan pakan alami, misalnya seperti orong-orong, belalang hijau, kadal kecil, dan lain-lain.

2. Burung cendet jarang bersuara
Burung Cendet tidak mau bersuara atau tidak mau bunyi karena beberapa alasan tertentu, salah satunya burung cendet dalam kondisi mabung atau bisa juga akan mabung. Biasanya, burung Cendet yang sudah usianya tua dan akan mabung memang jarang bersuara. Selain itu, faktor lain yang bisa menyebabkan burung Cendet jarang bunyi ialah stres, kalah mental, diserang hewan lain, sakit, dan juga ketakutan.

Solusi mengatasinya lumayan mudah, Anda tinggal memandikan burung Cendet 2 kali sehari, pengembunan secara rutin, melakukan pemasteran, memberikan extra fooding misalnya seperti jangkrik, dan sering-sering untuk mendekatkan Cendet dengan burung Cendet lain.

3. Burung cendet kurang gacor
Cara membuat burung Cendet gacor itu memang beraneka ragam. Tapi yang terpenting adalah pembentukan mental burung Cendet dulu, karena meski burung Cendet sudah gacor tetapi kalau mental cendet tidak bagus, maka ia tidak akan berkicau di depan burung Cendet lainnya. Ia hanya berani berkicau di tempat yang sepi.

Nah, biar burung Cendet anda cepat gacor, Anda bisa mengikuti metode-metode perawatan harian berikut.

  • Burung Cendet diangin-anginkan sebentar di teras depan rumah pada pukul 07.00 hingga 08.00. Setelah itu langsung burung dimandikan.
  • Sangkar burung dibersihkan, lalu mengganti air serta pakan.
  • Burung Cendet diberi pakan jangkrik 4 ekor di wadah pakan, bukan diberikan secara langsung.
  • Siangnya pada pukul 10.00-15.00, burung Cendet dimasteri dengan suara burung masteran.
  • Setelah itu istirahat setengah jam saja, kemudian pukul 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras rumah sambil diberi pakan jangkrik 2 ekor pada cepuk extra food.
  • Kalau sudah memasuki pukul 18.00, sebaiknya burung Cendet dikerodong dan dimasteri kembali hingga esok hari.

4. Burung cendet terlalu galak
Penyebab burung Cendet terlalu galak contohnya (mematuki atau menggigit tangan) di antaranya burung tersebut telah memasuki masa kawin sehingga akan naik birahinya, jarang dimandikan dan jarang dijemur, serta kemungkinan memang sudah kharakter bawaan burung itu sendiri.

Cara mengatasi burung Cendet galak yaitu memberikan tambahan pakan jangkrik dari 2-3 ekor menjadi 5-7 ekor per harinya, hindari penjemuran secara berlebihan maksimal cukup 2 jam per hari, dan terakhir memandikan burung Cendet 3 kali sehari.

5. Burung cendet terlalu giras
Burung Cendet yang terlalu giras seringkali disebabkan karena usianya yang masih muda, sehingga bawaannya itu selalu takut terhadap predator dan menganggap manusia itu sebagai musuh.

6. Burung cendet loncat-loncat
Jika Anda telah mendapati burung Cendet yang sering atau suka loncat-loncat, kemungkinan besarnya dia mengalami over birahi atau juga mungkin terkena kutu. Oleh karena itulah, pertama Anda harus menurunkan birahi burung Cendet tersebut dengan cara menyemprotkan air dengan menggunakan sprayer sebelum ditrek.

Setelah itu, jika Anda merasa faktor penyebab burung Cendet loncat-loncat tersebut karena kutu, maka basmi kutu tersebut di tubuh burung dengan menggunakan rebusan daun sirih. Cara pembuatannya seperti ini, rebus 6-10 lenbar daun sirih serta 1 sendok kapur sirih ke dalam air 2 liter. Biarkan hingga mendingin, kemudian masukkan air tersebut ke dalam sprayer, lalu semprotkan pada tubuh Cendet sampai basah kuyup kemudian bilas dengan air bersih.

7. Burung cendet mencabuti bulu
Mencabuti bulu atau disebut juga ciak bulu sering menjadi masalah berat pada burung Cendet. Penyebabnya cukup beraneka ragam, seperti infeksi, bulu terlalu kering, tungau bulu, kutu, stres, dan juga ngedrop.

Untuk menangani masalah seperti ini, Anda harus memberikan beberapa perlakuan berikut ini.
  • Lebih sering memandikan burung anda.
  • Mengurangi atau menghentikan penjemuran burung selama masa penyembuhan.
  • Menempatkan burung di lokasi yang sepi dan tenang.
  • Memberikan tambahan multivitamin dan juga multimineral.

8. Burung cendet mengembangkan bulu
Perilaku burung cendet mengembangkan bulunya termasuk masalah yang sering dilakukan si burung Cendet. Sebab, burung ini akan mengembangkan bulunya ketika dalam kondisi kurang fit, sakit, kurang asupan nutrisi, kurang asupan extra fooding, serta suhu yang terlalu dingin.

Kalau sudah begini, penyembuhannya ialah dengan cara memberikan extra fooding dalam jumlah yang cukup dan memberikan pakan voer harian dengan campuran sedikit voer lele atau juga voer ayam.

Selanjutnya, tutup sangkar burung dengan kerodong semalaman. Saat malam hari, Anda juga bisa memberikan terapi mandi malam supaya burung Cendet normal kembali.

9. Burung cendet sering ngeleper
Apa itu ngeleper? Ngeleper itu adalah perilaku menggetar-getarkan sayap sendiri yang terkadang disertai dengan suara ngak-ngek-ngok. Burung Cendet sering melakukan ini karena dia merasa belum tercukupi kebutuhan pakan atau juga gizi hariannya.

Untuk menghindari agar burung Cendet yang suka ngeleper, Anda bisa menambahkan jumlah porsi jangkrik dan penambahan waktu penjemuran secara teratur. Burung Cendet yang sering ngeleper biasanya ditemukan pada burung Cendet yang masih berusia muda atau trotolan. Kalau sudah tua, masalah ngeleper tersebut akan bisa hilang dengan sendirinya.

10. Burung cendet mengantuk dan terlihat lemas
Waspadalah, jika burung Cendet milik Anda terlihat mengantuk dan juga lemas, bisa jadi burung anda sedang terkena penyakit cacingan. Burung yang sedang cacingan pasti akan terlihat mengantuk, lemas, berat badan menurun cukup drastis, bulu kusam, dan juga muntah-muntah.

Cara mengatasi burung Cendet yang cacingan yaitu dengan memberikan obat burung cacingan. Obat cacing pada burung itu terdiri dari tiga jenis. Apa saja?

  • Combantrin: Pemberian obat Combantrin sebesar biji beras selama 3 hari saja dan jangan dikasih makan selama setengah hari, kalau minum sih tidak masalah. Setelah tiga hari, biasanya cacing didalam tubuhnya akan keluar melalui feses atau dubur.
  • Obat cacing burung kicau bisa didapat di toko burung.
  • Obat alami dari buah dan juga sayur-sayuran, seperti wortel, kulit mangga, kelapa, akar delima, biji jeruju, biji lamtoro, krokot, biji pepaya, daun pepaya, bawang putih, bangle, dan putri malu. Pemberiannya bisa secara langsung atau direbus dahulu dan diambil airnya untuk minuman burung Cendet. Namun, para kicau mania atau Cendet mania lebih sering menggunakan daun pepaya untuk mengobati cacingan.

Baca artikel sebelumnya : Rangkuman Cara Melatih Burung Cendet Muda agar Cepat Gacor

Itulah informasi yang dapat Media Burung Indramayu berikan tentang artikel Masalah Umum Burung Cendet dan Cara Mengatasinya tersebut. Semoga bermanfaat dan terima kasih banyak sudah menyimak artikelnya...

Sumber : burungnya.com

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah menyimak artikelnya, silahkan berikan komentar anda terkait ini...

 
Media Burung Indramayu © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top