Kembang Mekar yang Terus Bermekaran dengan Aksi Konservasi


Bentang alam Mbeliling di Flores, Nusa Tenggara Timur, menyimpan kekayaan alam luar biasa, menjadi rumah bagi beragam tumbuhan dan burung endemik. Di tengah keindahan ini, kelompok Kembang Mekar, yang beranggotakan para perempuan tani, menunjukkan bagaimana konservasi dapat berjalan selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berlokasi di Desa Golo Damu pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, Kembang Mekar adalah bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan mampu menciptakan perubahan positif. Inisiatif mereka tidak hanya memberikan manfaat bagi alam, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah bagi keluarga dan generasi mendatang.

Awal Mula: Dari Simpan Pinjam ke Konservasi

Kembang Mekar berdiri pada tahun 2007, awalnya berfokus pada kegiatan simpan-pinjam atau Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) untuk membantu anggota mengatasi kebutuhan mendesak. Melalui semangat kebersamaan dan pengelolaan yang baik, kelompok ini terus berkembang dan anggotanya bertambah, menjadi wadah penting bagi para perempuan tani di Desa Golo Damu.

Kemudian, pada tahun 2008, Kembang Mekar mendapat dukungan dari Burung Indonesia dan mitranya yang memperkenalkan mereka pada ide-ide konservasi. Pelatihan dan pendampingan yang diberikan membuka mata para anggota terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam di sekitar mereka.

Peran Penting dalam Konservasi

Dengan kepercayaan yang diberikan, Kembang Mekar menjadi kelompok pengembangan konservasi yang memiliki mandat utama sebagai pelopor kegiatan konservasi di desa. Mereka melaksanakan kegiatan monitoring layanan alam secara rutin dan mengambil tindakan terhadap berbagai temuan, menunjukkan komitmen nyata terhadap perlindungan lingkungan.

Namun, mereka menyadari bahwa tindakan lebih nyata diperlukan di tingkat tapak untuk memberi manfaat langsung bagi ekologi dan ekonomi keluarga. Kembang Mekar tidak hanya ingin menjaga alam, tetapi juga ingin merasakan manfaatnya secara langsung.

Wanatani: Menanam Harapan, Memetik Keberlanjutan

Dengan dukungan dari Trillion Trees, Kembang Mekar memulai proyek wanatani pada tahun 2023 sebagai wujud nyata komitmen mereka terhadap konservasi. Mereka bertekad untuk mengubah lahan menjadi kebun yang produktif dan berkelanjutan, dipandu oleh fasilitator dari Burung Indonesia.

Melalui perencanaan yang matang, Kembang Mekar menyiapkan 2.005 bibit tanaman komoditas perdagangan dan buah-buahan seperti pala, durian, kopi, salak, dan jeruk. Pemilihan jenis tanaman ini mempertimbangkan potensi pasar, terutama dengan berkembangnya pariwisata di Labuan Bajo.

Masa Depan yang Lebih Cerah

“Tanaman ini mungkin tidak akan kami nikmati hasilnya tetapi anak-anak kami pada saatnya akan menikmati,” ungkap Mama Skolastika Erimina, Ketua Kembang Mekar. Mereka ingin anak-anak merasakan manfaat pariwisata dengan menjual hasil buah-buahan, memberikan semangat untuk masa depan.

Pada Maret 2025, anggota kelompok mulai menikmati hasil jerih payah mereka, dengan 1.848 bibit tanaman yang layak tanam berhasil didistribusikan. Burung Indonesia memantau kegiatan penanaman melalui aplikasi FORMAPP, dengan tingkat keberhasilan mencapai 93%.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Hasil kerja Kembang Mekar memang masih kecil, tetapi memiliki dampak besar dalam konservasi keragaman hayati dan keberlanjutan layanan alam. Semangat mereka dalam menjaga alam dan meningkatkan kesejahteraan menunjukkan bahwa perempuan tani adalah agen perubahan yang luar biasa.

Semoga Kembang Mekar terus berkembang dan memberikan inspirasi bagi masyarakat lain untuk menjaga alam dan membangun masa depan yang lebih baik. Inisiatif mereka adalah bukti bahwa konservasi dapat berjalan seiring dengan pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah menyimak artikelnya, silahkan berikan komentar anda terkait ini...

 
Media Burung Indramayu © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top