Galaunya Peternak Kenari…….


Kegalauan melanda para peternak kenari di Indonesia seiring dengan penurunan harga yang signifikan. Banyak pertanyaan muncul mengenai perkembangan dunia perkenarian, dan artikel ini hadir sebagai pencerahan untuk membantu para peternak melewati masa sulit ini.

Kondisi Pasar Kenari Saat Ini: Mengapa Harga Anjlok?

Tren penurunan harga tidak hanya terjadi pada burung kenari, tetapi juga di berbagai sektor lainnya. Bahkan, ada yang berkelakar bahwa yang meningkat hanya korupsi dan tekanan darah. Saat ini, harga kenari lokal bahkan menyentuh angka terendah, hanya sekitar Rp. 100.000.

Ayat Al-Qur'an (Al-Baqarah: 216) mengingatkan bahwa, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." Artinya, dibalik kesulitan ini, mungkin ada hikmah yang bisa dipetik.

Tiga Langkah Strategis untuk Peternak Kenari

Dalam kondisi harga yang kurang menguntungkan ini, ada tiga hal penting yang bisa dilakukan oleh para peternak kenari:

1. Merenung dan Menemukan Kembali Tujuan

Saat yang tepat untuk merenungkan kembali tujuan awal beternak kenari. Apakah tujuan kita mengejar materi semata, kepuasan pribadi, atau sekadar mengisi waktu luang? Jika beternak memberikan manfaat positif dan selaras dengan tujuan hidup, maka teruskanlah. Namun, jika hanya menambah masalah dan tekanan darah, mungkin inilah saatnya untuk mempertimbangkan kembali. Kondisi sulit ini adalah seleksi alam bagi para penghobi sejati.

2. Upgrade Materi Ternak: Kesempatan Emas!

Penurunan harga juga berarti banyak peternak yang menjual materi ternaknya. Ini adalah kesempatan emas untuk *upgrade* indukan. Harga yang kompetitif dan banyaknya materi bagus yang tersedia di pasar, memungkinkan kita untuk meningkatkan kualitas ternak. Beternak bukan hanya tentang menghasilkan anakan atau menjualnya, tetapi juga tentang menghasilkan kenari berkualitas, baik dari segi suara maupun postur. Peternak pembelajar akan selalu berusaha meningkatkan kualitas produknya, dan indukan yang berkualitas adalah kunci untuk menghasilkan anakan yang jempolan.

3. Manajemen Keuangan yang Lebih Baik

Pengalaman ini mengajarkan pentingnya dana cadangan untuk operasional ternak. Ketika harga kenari naik, sisihkan sebagian keuntungan untuk ditabung, didepositokan, atau bahkan diinvestasikan ke reksadana atau saham. Dana cadangan ini akan sangat membantu ketika harga kenari kembali turun, sehingga operasional ternak tetap berjalan lancar.

Jangan Salahkan Batu Akik: Introspeksi dan Solidaritas

Penurunan harga kenari bukan hanya disebabkan oleh satu faktor, seperti popularitas batu akik, tetapi juga oleh faktor-faktor lain seperti penurunan daya beli masyarakat dan momen Idul Fitri yang berdekatan dengan tahun ajaran baru sekolah. Daripada menyalahkan keadaan, lebih baik merenung dan introspeksi diri, serta mencari cara untuk meningkatkan gairah dunia perkenarian.

Saya yakin, jika kita kompak, saling bahu membahu, dan saling tolong menolong, dunia perkenarian akan kembali cerah dalam beberapa bulan kedepan. Salam cuittt..cuitttt….

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah menyimak artikelnya, silahkan berikan komentar anda terkait ini...

 
Media Burung Indramayu © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top