Di dunia perkicauan, burung pleci selalu mencuri perhatian karena postur mungil dan suara merdunya yang khas. Tahukah Anda ada varian pleci dengan warna bulu merah sangat langka dan memukau, menjadi dambaan setiap kolektor?
Pesona Memikat Pleci Warna Merah
Pleci umumnya dikenal dengan dominasi warna hijau atau kuning, dilengkapi lingkaran putih ikonik di sekitar mata. Kemunculan pleci dengan corak merah, baik semburat atau merah dominan, adalah fenomena langka yang membuat kicau mania terpana. Warna merah ini hasil mutasi genetik unik atau pola pigmentasi khusus yang jarang ditemukan di alam liar maupun penangkaran.
Pleci merah menampilkan spektrum warna beragam, dari merah marun gelap hingga merah menyala terang, biasanya di dada, perut, sayap, atau kepala. Keberadaan pleci warna eksotis ini menambah daya tarik, menjadikannya buruan utama bagi mereka yang mendambakan koleksi burung kicau unik dan prestisius.
Faktor Kemunculan Warna Merah
Mutasi Genetik dan Diet Pigmen
Warna merah pada burung, termasuk pleci, berkaitan erat dengan pigmen karotenoid dari makanan. Untuk pleci warna merah intens, mutasi genetik berperan signifikan. Ahli ornitologi menduga kelainan genetik yang mempengaruhi produksi pigmen dapat menghasilkan perubahan warna bulu mencolok dari spesies aslinya.
Meskipun mutasi genetik pemicu utama, asupan pakan kaya pigmen karotenoid (misal tomat, wortel) atau pakan buatan yang diperkaya, dapat memperkuat intensitas warna merah pada burung yang memiliki potensi genetik. Namun, pakan tidak tepat berlebihan bisa berdampak buruk.
Mutasi genetik tetap menjadi faktor utama yang menjadikan pleci merah sangat langka dan sulit diprediksi, bahkan dalam penangkaran. Keunikan ini menjadikan setiap individu pleci merah memiliki nilai jual dan prestise tinggi di mata kolektor serta komunitas kicau mania.
Baca Juga: Burung Pelatuk Indonesia: Keindahan & Keunikan Spesies Lokal
Perawatan Optimal Pleci Warna Merah
Pakan Bernutrisi, Lingkungan Nyaman, dan Latihan Rutin
Merawat pleci warna merah memerlukan perhatian ekstra pada kualitas pakan dan lingkungan. Berikan pakan seimbang: voer berkualitas tinggi, buah-buahan segar, serta serangga kecil (ulat hongkong, kroto) sebagai sumber protein. Untuk menjaga intensitas warna, beberapa pemilik memberikan suplemen karotenoid dengan dosis tepat.
Kebersihan kandang penting; bersihkan rutin. Sediakan tempat mandi dan air minum segar. Lingkungan kandang harus nyaman, tenang, tidak terpapar angin kencang. Mandikan burung rutin pagi hari, dan jemur di bawah sinar matahari hangat 30-60 menit untuk vitalitas. Latihan pemasteran juga penting untuk membentuk suara kicauan indah, bervariasi, dan ngerol, meningkatkan nilai jual serta kepuasan. Pemasteran bisa dengan masteran burung lain.
Potensi Pasar dan Komunitas Pleci Warna Merah
Kelangkaan dan keindahan eksotis pleci warna merah menjadikannya komoditas sangat dicari di pasar burung kicau. Harganya bisa melambung tinggi, jauh di atas harga pleci biasa, terutama jika burung memiliki kualitas kicauan istimewa, mental juara, dan fisik prima. Keberadaannya sering menjadi incaran kolektor, penghobi, bahkan investor. Lomba burung kicau sering menyediakan kelas khusus pleci, dan pleci warna merah pasti akan menjadi pusat perhatian.
Komunitas kicau mania berperan besar dalam melestarikan dan mengembangkan pleci, termasuk varian langka ini. Pertukaran informasi perawatan, pakan, tips penangkaran, hingga transaksi jual-beli sangat aktif. Ini menunjukkan besarnya kecintaan dan dedikasi terhadap burung kecil bersuara merdu ini, sebagai simbol prestise dan hobi mendalam.
Ragam Fauna Burung di Indonesia: Kekayaan Tak Ternilai
Selain pesona burung pleci yang memukau, Indonesia, sebagai negara megadiverse, menyimpan segudang keajaiban fauna burung lain yang tak kalah menarik, dari hutan tropis hingga pegunungan tinggi. Keanekaragaman hayatinya menyajikan keunikan tersendiri.
Agan pasti kenal dengan jenis burung ini, meski belum pernah melihat bentuknya tapi suaranya cukup populer karena banyak dianggap memiliki unsur mistis dan mitos khususnya di berbagai daerah di Indonesia. Burung wiwik atau kedasih atau uncuing, termasuk burung parasit yang akan menitipkan telurnya pada sarang burung lain khususnya burung-burung kecil seperti finch, prenjak, atau bahkan pleci itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah menyimak artikelnya, silahkan berikan komentar anda terkait ini...