Akibat Penangkapan Liar, Burung Kacer di Aceh Jadi Langka

Burung Kacer di Aceh Semakin Langka - Harga burung Kacer itu memang terbilang mahal, jika dibandingkan dengan harga burung kicau lainnya. Sebut saja, burung Kacer Lancang Kuning yang saat ini sedang dijual dengan harga hampir kisaran Rp 120 juta.

Harga burung Kacer Lancang Kuning yang memang sangat mahal tersebut, membuktikan bahwa burung Kacer jenis ini mempunyai nilai jual yang begitu tinggi. Sayangnya, hal ini malah dijadikan untuk mata pencaharian sebagian oknum untuk berburu burung Kacer tersebut di alam liar.

Baca juga : 5 Jenis Burung Kacer Terbaik Lengkap dengan Gambarnya

Burung Kacer di Aceh Barat Daya kini Sudah Langka

Burung-burung Kacer di alam liar tersebut ditangkap secara massal hingga akhirnya burung Kacer ini menjadi langka. Wilayah yang paling parah perburuan liarnya yaitu di Aceh Barat Daya.

Seperti yang dikutip dari Republika.co.id (9/8/2017), keberadaan jenis burung Kacer (Copsychus saularis) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, kini sudah langka. Burung Kacer kini menjadi langka karena adanya aktivitas penangkapan liar yang secara berlebihan oleh masyarakat.

“Masyarakat perdesaan kini sudah jarang mendengar suara kicauan merdu dari (burung Kacer) yang bersahut-sahutan di pagi hari. Sudah beberapa tahun terakhir ini suara burung Kacer nyaris tidak terdengar akibat penangkapan yang berlebihan,” kata Lismadi (35) warga Desa Jumpa, Kecamatan Jeumpa Abdya, di Blangpidie.

Di Aceh sendiri, burung ini sering disebut sebagai burung Kacaci Kampung. Burung yang dengan warna bulu hitam putih ini jadi lebih sering ditangkap oleh warga semenjak harga burung Kacer mahal.

Para agen atau juga para penampung burung berani menghargai burung Kacer tangkapan hutan tersebut dengan harga yang sangat mahal. Nantinya, burung Kacer tangkapan liar tersebut ada yang dipelihara sendiri, dan ada pula yang diperjualbelikan ke Kota Medan.

Harga Burung Kacer

Asal Anda tahu saja, di Kota Blangpidie, harga dari burung Kacer kini sudah mencapai Rp 230 ribu per ekornya. Itu untuk harga burung Kacer yang masih belum makan voer, kalau burung Kacer yang sudah makan voer, harganya bisa sampai kisaran Rp 300 ribu per ekor.

“Di kota Blangpidie saja harga jualnya kini sudah mencapai Rp 230 ribu per ekornya untuk Kacer yang belum makan umpan toko. Kalau yang sudah makan pakan pabrik, harganya bisa mencapai Rp 300 ribu per ekor,” ungkapnya.

Parahnya lagi, sebagian banyak warga desa di daerah tersebut yang sebelumnya berprofesi sebagai seorang petani, sekarang beralih profesi menangkap burung Kacer di kawasan hutan dan juga di kebun-kebun untuk dijual ke pasar burung.

Maka tidak heran, keberadaan burung Kacer yang ada di hutan maupun di pedesaan menjadi langka. Sebelumnya, burung Kacer sendiri masih sangat mudah dijumpai hinggap di pohon-pohon Pala, layaknya seperti burung Gereja yang hinggap di pohon dekat rumah pekarangan kita.

Dulu, saking banyaknya jumlah burung Kacer yang hinggap di pohon Pala, menjadikan burung tersebut ini dipanggil burung Ticem Pala. Hal ini dikarenakan burung Kacer suka terbang-terbang di atas pohon Pala.

“Dahulu, burung Kacer itu ada di mana-mana. Di lingkungan penduduk pun banyak kita temui burung Kacer yang terutama di atas pohon-pohon Pala. Makanya orang Aceh memberikan nama Ticem Pala, karena dia (kacer) suka terbang-terbang di atas pohon Pala,” jelasnya.

Burung Kacer hanya Ditemukann di Pasar Burung dan di Rumah Warga

Tidak hanya Lismadi saja, Hasyim Umar warga Desa Tokoh ll, kecamatan Lembah Sabil juga mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, sekarang burung Kacer itu sudah sangat langka. Bahkan, kini burung Kacer tak terlihat lagi di kawasan permukiman dan di kawasan hutan-hutan desa.

Kalau Anda ingin sekali melihat burung Kacer, Anda bisa melihatnya langsung di pasar burung atau di rumah-rumah warga yang memelihara burung Kacer.

“Kalau sekarang ini ingin melihat burung Kacer, maka kita harus mencarinya di pasar-pasar burung atau di rumah-rumah warga yang memelihara dalam sangkar. Kalau di alam bebas di kawasan desa-desa (burung Kacer) tidak ada lagi, sudah langka,” ujarnya.

Baca artikel sebelumnya : Harga Burung Kacer Rp 5 Juta Ditawar Rp 500 Ribu, Pria ini Tewas Dihajar Massa

Itulah berita hangat seputar Burung Kacer di Aceh Semakin Langka tersebut. Semoga untuk para penangkap liar burung kacer sadar akan hal ini, jangan sampai burung kacer di Indonesia punah hanya gara-gara materi. Terima kasih banyak...

Sumber : burungnya.com

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah menyimak artikelnya, silahkan berikan komentar anda terkait ini...

 
Media Burung Indramayu © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top